15 Agustus 2010

Plus Minus Ber–KB IUD

Oleh: Juwitasari Kusuma Dewi, S. Si (Penyuluh KB Kec Banjarharjo)
Sahabat GG, tentunya semua alat kontrasepsi sudahlah tidak asing bagi kita. Meskipun begitu, tetaplah penting bagi kita informasi berikut ini karena dapat menyegarkan ingatan kita. Berikut wawancara seorang akseptor dengan dokter tentang IUD.

Akseptor        : “Selamat siang, dok. Saya seorang ibu rumah berusia 35 tahun. Saat ini sudah ber-KB menggunakan IUD. Apakah dampak positif dan efek sampingnya?”

Dokter           : “Mekanisme kerja dari IUD adalah mencegah bertemunya spermatozoon dengan oozit yang menunggu di fimbrie tuba fallopi ( ujung saluran telur), tentunya jika perjalanan spermatozoon dihambat oleh IUD yang berada didalam rahim, baik secara mekaisme IUD-nya maupun efek spertisid oleh CU (tembaga) yang selalu mengeluarkan ion sehingga bisa membuat spermatozoon mati, maka spermatozoon akan gagal bertemu oozitnya.
Efek sampingnya, biasanya mens sedikit lebih banyak, cairan vagina lebih banyak, resiko keputihan lebih besar. Efek-efek hormonal baik suntik, pil maupun susuk tidak didapatkan pada IUD, karena IUD bersifat lokal.”

Akseptor        : “Dok, apabila saya meminta mengganti kontrasepsi ke KB suntik, apakah KB suntik menyebabkan kegemukan dan flek di wajah? Terimakasih.”

Dokter           : “Ibu, KB suntik memang menyebabkan kegemukan. Namun efek ini dapat diperkecil dengan olahraga sampai berkeringat khususnya untuk KB suntik yang 3 bulan meretensi. Mudah-mudahan efek kegemukan dapat dikurangi. Jadi, yang penting adalah konseling yang cocok pada satu orang belum tentu cocok untuk orang lain, membutuhkan pemeriksaan dan penjelasan yang cukup dari dokternya sehingga anda mendapatkan pilihan alat kontrasepsi yang cocok bagi anda.”

Nah, sahabat GG demikianlah informasi singkat tentang IUD semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Kami mengajak pembaca untuk berkomentar di artikel ini. Berkomentarlah secara bijak.

Klik Like! : Apakah anda tertarik dengan blog ini?