15 Agustus 2010

Menggugah Arti Penting Pendidikan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) Bagi Remaja Di Era Globalisasi

Oleh: Arif Rusman, S.Si
Minggu pertama Juli 2010, Dinas Sosial Kab. Brebes menggelar sosialisasi tentang KRR, narkoba dan kehamilan beserta permasalahannya. Acara digelar di 5 kecamatan di Kab. Brebes. Dalam pelaksanaannya, Dinas Sosial menggandeng instansi lain yakni BKBPP dan IBI. BKBPP berperan serta sebagai tenaga pengajar / pemateri untuk pokok bahasan KRR dan narkoba, sedang bahasan kehamilan serta permasalahannya dipercayakan kepada bidan setempat. Sasaran program ini adalah remaja, kader dan karang taruna di desa-desa di kab. Brebes.
Desa Glonggong dan Desa Lengkong di Kecamatan Wanasari menjadi salah satu tempat sosialisasi itu.  Sebagai penyuluh KB yang bertanggung jawab terhadap pembinaan di 2 desa tersebut, penulis ditunjuk untuk mengemban amanat mengisi acara tersebut. Alhamdulillah, acara berjalan baik dan lancar.
Sebelum pelaksanaan acara, tema KRR ini menggugah kesadaran penulis akan sesuatu, yakni pentingnya KRR di Era globalisasi ini. Mengingat sasaran acara tersebut adalah para remaja dan pemuda, harapannya adalah sasaran mendapatkan tambahan pengetahuan dan wawasan yang cukup dan benar dalam menapaki kehidupan di masa depan.
Point penting program KRR dalam pandangan penulis sangat relevan dengan kondisi saat ini, dimana sedang maraknya pemberitaan baik di media cetak maupun elektronik tentang beredarnya rekaman video asusila yang diduga mirip artis top yang menjadi idola banyak remaja negeri ini.  Terlepas dari benar tidaknya atau asli palsunya rekaman video asusila tersebut, yang patut mendapat perhatian kita adalah dampak yang diakibatkan pada ranah afektif, kognisi maupun psikomotorik pada remaja kita. Didukung mudahnya akses informasi bagi masyarakat (terutama remaja) mendapatkan rekaman video tsb, baik dari internet maupun sumber lain seakan tanpa filter lagi. Bahkan, disinyalir di beberapa media adanya tren peningkatan tindak pemerkosaan terhadap remaja (enteh ada kaitannya apa tidak), tentunya menambah keprihatinan kita. Sekali lagi, tulisan ini tidak akan membahas aspek hukumnya (karena sudah ada pihak kompeten yang menangani), tetapi mencoba menggugah kesadaran pentingnya upaya peningkatan pengetahuan dan wawasan KRR melalui pendidikan dan penyuluhan KRR bagi remaja sebagai langkah strategis dalam menanggulangi dampak negatif dari suatu permasalahan remaja.
KRR adalah singkatan dari Kesehatan Reproduksi Remaja (atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai Adolescent Reproductive Health / ARH), merupakan bagian dari Program KB nasional yang pada dasarnya dimaksudkan untuk membantu remaja mencapai KAP (Knowledge, Attitude and Practice) atau Pesilak (Pengetahuan, Sikap dan Pelaksanaaan) KRR yang baik. Kondisi tersebut baik bagi remaja untuk mencapai keluarga berkualitas dikemudian hari.
Seperti kita ketahui, masa remaja adalah masa paling rawan dimana remaja akan atau sedang mengalami masa reproduksi, tetapi justru tidak mengetahui hakikat dari reproduksi kaitannya dengan kesehatan reproduksi. Idealnya, seorang anak sebelum masa pubertas paling tidak telah mengetahui sistem, proses, dan fungsi reproduksi secara sederhana: Apa yang dimaksud haid atau menstruasi; Apa yang harus diperhatikan saat haid; Apa tanda-tanda berfungsinya alat kelamin; Apa itu mimpi basah; Apa itu ereksi; Serta bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pria dan wanita. Remaja hendaknya pun tahu kapan masa puber, kapan dan bagaimana kehamilan terjadi, serta apa saja tanda – tandanya.
Penyampaian penjelasan atas pertanyaan–pertanyaan tersebut akan menambah pengetahuan dan wawasan para remaja tentang makna KRR, sehingga mampu terbentuk KAP atau Pesilak yang positif untuk mengeliminir dampak beredarnya video asusila (tentu tidak hanya sebatas rekaman video dimaksud di atas saja).
Hal lain tak kalah penting adalah penyuluhan tentang bagaimana seharusnya remaja bersikap agar terhindar dari kegiatan yang negatif. Remaja dituntut mengerti apa kemampuan yang dimiliki dan bisa dia kembangkan. Untuk itu, remaja diberi penjelasan tentang bagaimana mengembangkan diri melalui keadaan jasmani yang prima, melalui semangat yang tinggi, serta melalui gagasan yang kreatif. Penjelasan tentang hal-hal tersebut akan mengalihkan energi besar yang dimiliki remaja dari kegiatan negatif kepada kegiatan positif.

0 komentar:

Posting Komentar

Kami mengajak pembaca untuk berkomentar di artikel ini. Berkomentarlah secara bijak.

Klik Like! : Apakah anda tertarik dengan blog ini?