15 Februari 2011

Pembalut Wanita dan Bahayanya

Oleh: Juwitasari Kusuma Dewi, S.Si 
          Informasi ini tentunya tidak asing bagi kita terutama kaum wanita. Karena yang menjadi topik bahasan adalah barang kebutuhan wajib setiap bulannya. Yaitu pembalut wanita. Para ilmuwan WHO melalui banyak media elektronik maupun cetak menginformasikan tentang bahaya menggunakan pembalut wanita biasa yang beredar di masyarakat. Karena kecenderungan banyak wanita lebih tertarik menggunakan pembalut yang diiklankan di media elektronik yang menawarkan kenyamanan, enak dipakai dan murah tanpa menghiraukan resiko kesehatan dari pemakaian pembalut biasa ini. Berikut sekilas ulasan mengenai bahan pembuat pembalut, tips memilih pembalut yang baik dan bahaya pemakaian pembalut biasa.

Bahan Baku Pembuat Pembalut Wanita
Pembalut, pantyliner, tissue dan pembalut anak-anak merupakan kebutuhan primer dari sekian banyak kebutuhan konsumen yang bersifat cepat saji dan digunakan sekali pakai. Dari sinilah yang memicu para produsen pembalut untuk memanfaatkan bahan baku yang murah seperti limbah kertas, meski demikian ada yang benar benar asli kapas. Mungkin masih ada dari kita yang beranggapan bahwa bahan pembuat pembalut wanita adalah kapas murni.
Limbah sampah kertas sangat menghemat biaya produksi pembuatan pembalut dengan keuntungan ekonomis yang sangat banyak namun beresiko bagi wanita. Proses daur ulang sampah kertas bekas umumnya menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pemutihan, menghilangkan bau limbah sampah kertas dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada sampah kertas bekas sehingga diperoleh kertas yg menyerupai kapas baru.


Ket. Gambar: Proses pemutihan limbah kertas
Dari gambar, bisa kita bayangkan benda yang sangat mengerikan ini berada di pembalut kita dan menempel berjam-jam di tubuh kita. Lebih mengerikan lagi, pembalut seperti ini banyak beredar di masyarakat. Limbah kertas yang semula kotor, berwarna hitam diolah dengan mencampurkan banyak zat kimia agar putih. Inilah sebabnya mengapa pemakaian pembalut tidak boleh lebih dari 2 jam. Menurut penelitian terdapat 107 bakteri yang terkandung dalam tiap milimeter persegi di atas permukaan pembalut wanita. Waww serem.
Pada pembalut berbahaya terdapat zat dioxin. Zat dioxin merupakan zat kimia hasil sampingan proses bleaching/pemutihan yang digunakan oleh pabrik kertas dan zat pemutih bahan baku pembalut. Masuknya zat dioxin dari pembalut wanita ke dalam rahim yang sangat berbahaya karena beresiko tinggi menyebabkan cervical cancer, breast cancer, endometriosis, infertilitas, ovarian cancer, immune system deficiencies, pelvic inflammatorydiseases, toxic shock syndrome dan lainnya.
Bermula dari darah haid yang jatuh diatas pembalut, zat dioxin akan terlepas melalui proses penguapan. Pertama sekali akan menyentuh permukaan vagina/vulva. Selanjutnya akan diserap kedalam rahim melalui serviks dan masuk ke dalam uterus. Zat dioxin kemudian berjalan melalui saluran fallopian tube dan berakhir di ovarium.

Cara Pengujian Kualitas Pembalut
Berukut cara mengetahui pembalut yang digunakan berkualitas baik atau buruk.
  1. sobek dan ambil bagian inti pembalut anda.
  2. siapkan segelas air putih, usahakan menggunakan gelas transparan sehingga prosesnya terlihat jelas.
  3. Masukkan isi pembalut tadi kedalam gelas dan aduk dengan sumpit.
  4. Perhatikan perubahan isi pembalut tadi dan amati perubahan warna air dalam gelas.
  5. Apakah produk tersebut utuh atau hancur menjadi pulp? Jika hancur dan airnya keruh, berarti anda telah menggunakan pembalut kualitas buruk.

Bagi kaum wanita terutama yang baru dan masih dalam usia subur berhati-hatilah dalam menjaga organ kewanitaannya dengan memperhatikan kebersihannya dan pemakaian pembalut wanita serta pengecekan kesehatan pada ahli kesehatan tentunya.

Referensi
http://www.mahasiswaonline.info/2010/03/kanker-serviks-apa-itu-kanker-servik.html
 

0 komentar:

Posting Komentar

Kami mengajak pembaca untuk berkomentar di artikel ini. Berkomentarlah secara bijak.

Klik Like! : Apakah anda tertarik dengan blog ini?